Petisi
Pesan untuk Dewan Direktur Bank Pembangunan Asia (ADB): Agar tidak menyetujui ICWRMIP (Integrated Citarum Water Resource Management Investment Program) sampai terjadi perbaikan-perbaikan yang terukur.
Dokumen-dokumen pelindung dan persiapan proyek tidak sesuai dengan kebijakan-kebijakan ADB sendiri. Resiko sosial jauh lebih besar daripada potensi keuntungan dari rencana hutang ini.
ADB dan Sungai Citarum
Sungai Citarum adalah salah satu daerah aliran sungai (DAS) penting di Indonesia yang berlokasi di Jawa Barat. DAS ini seluas lebih dari 13,000 Km persegi, yang merupakan ruang hidup bagi 10 juta penduduk. DAS Citarum adalah merupakan pemasok 80 persen kebutuhan air bersih bagi penduduk Jakarta, sumber air irigasi bagi 240,000 hektar sawah dan pertanian, serta sumber energi listrik sebesar 1,400 MW.
Dengan maksud untuk mengatasi tantangan rumit dalam pengelolaan sumber air Citarum, ADB menawarkan paket bantuannya yang dinamai Integrated Citarum Water Resource Management Investment Project/ Proyek Investasi Pengelolaan Lingkungan dan sumber-sumber Air yang Terintegrasi (ICWRMIP). Program ini bermaksud untuk menawarkan pengintegrasian sumber-sumber air dengan pengelolaan lingkungan di DAS Citarum yang akan menuju pada konservasi air dan alokasinya. ICWRMIP memiliki berbagai proyek yang meliputi pengelolaan daerah aliran sungai, pertanian pasokan air dan pasokan energi.
Dengan pendanaan lebih dari US$ 600 juta, ICWRMIP adalah proyek pertama ADB yang menggunakan metode Multi-tranche Financing Facility (MFF), yang akan berjalan selama 15 tahun. ADB telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah Indonesia untuk Bantuan Teknis persiapan ICWRMIP. 4 Desember 2008, Dewan direktur ADB dijadwalkan untuk menyetujui proyek – proyek berikut yang menjadi bagian pendanaan ICWRMIP, yaitu:
- Bantuan Teknis – memperkuat pengelolaan sumber-sumber air di 6 DAS (Ciliwung, Cisadane, Progo-opak Oyo, Ciujung, Bengawan Solo, Citarum)
- MFF – konsep fasilitas: : Multitranche Financing Facility – Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program
- Hutang – Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program – Project 1
Aliansi Rakyat untuk Citarum (ARUM) adalah jaringan masyarakat sipil di Jakarta dan Jawa Barat yang melakukan pemantauan persiapan proyek ICWRMIP sejak Pebruari 2008. ARUM telah membangun kontak dengan pengelola proyek di ADB dan Bappenas sebagai usaha untuk mendapatkan informasi atas rencana ICWRMIP ini. ARUM telah melakukan penilaian kolektif atas ICWRMIP berdasarkan misi pencari-fakta, pertemuan dengan tim pengelola proyek ADB, meninjau dokumen-dokumen proyek, studi materi lain yang relevan termasuk kebijakan-kebijakan ADB. Juga melakukan pengujian integrated water resource management (IWRM), strategi jender, dan anti korupsi dari ICWRMIP dan resiko-resikonya. Tujuan dari penilaian (assessment) ini adalah untuk mengidentifikasikan potensi dampak dari ICWRMIP, terutama fase I, terhadap penghidupan mereka yang langsung maupun tidak langsung terkena dampak.
Rencana Penggusuran (Resettlement Plan) dalam fase I hutang: penuh resiko
Hutang Fase pertama mencakup rehabilitasai Kanal Tarum Barat sepanjang 68,3 km yang mengalihkan sebagian badan Sungai Citarum yang digunakan untuk air irigasi, industri dan rumah tangga di Jawa Barat dan metropolitan Jakarta. Total hutang untuk sub-proyek ini adalah US$50 juta yang merupakan bagian dari total pendanaan MFF US$500 Juta.
Rehabilitasi Kanal Tarum Barat ini akan menggusur 872 rumah tangga dan memberi dampak tidak langsung bagi penduduk di tiga Kabupaten lainnya: Bekasi, Karawang dan Kota Bekasi. Namun, Rencana Penggusuran ini (yang sampai sekarang masih dalam tahap rancangan) memiliki banyak kejanggalan yang serius dan resiko sosial yang tinggi. Rencana Penggusuran tidak memenuhi kebijakan penggusuran ADB dan persyaratan-persyaratan implementasinya.
Temuan-temuan kunci dari penilaian ini adalah sebagai berikut:
Mengenai rancangan Rencana Pemukiman (Resetlement Plan)
- Ketidakcocokan dalam jumlah manusia yang terkena dampak proyek.
- Ketidakjelasan dalam mekanisme untuk melihat kelangkaan lahan dan isu-isu kepemilikan
- Tidak ada kompensasi yang layak, dan ukuran-ukuran bantuan rehabilitasi dan pemulihan penghidupan (LRP).
- Tidak ada jaminan restorasi penghidupan kepada masyarakat yang terkena dampak, mengingat adanya kesenjangan dalam ukuran-ukuran bantuan tersebut. Strategi persiapan sosial tidak jelas dan tidak dapat diterima.
- Proses pemukiman tidak jelas dan tidak partisipatoris.
- Program pemulihan penghidupan (LRP) tidak memberikan mekanisme yang memadai dan jaminan memenuhi tujuan proyek ini.
- Ada jurang yang lebar antara tujuan proyek (yaitu untuk mengisi setiap kekosongan di mana peraturan daerah ataupun Undang-undang tidak dapat memberikan jaminan bagi rumah-tangga yang terkena dampak dapat merehabilitasi dirinya agar setidaknya sama dengan kondisi sebelum proyek)[1] dan desain dari Program Pemulihan Penghidupan (LRP) tidaklah menjamin masyarakat yang terkena dampak lebih buruk kehidupannya dari kehidupan mereka sebelum dimukimkan kembali, mengingat tempat relokasi masih belum diketahui dan program-program pelatihan hanya didasarkan pada asumsi-asumsi.
- Secara keseluruhan, LRP sangat sempit, superfisial, tidak komprehensif, dan kabur. LRP tidak memiliki tujuan dan rencana spesifik untuk meningkatkan atau setidaknya memperbaiki kapasitas produktif mereka, termasuk untuk petani yang akan terkena dampak yang tidak memiliki hak atas penggunaan lahan.
Mengenai praktik transparansi dan konsultasi
- Tidak memadainya keterbukaan informasi bagi publik dan konsultasi, terutama bagi keluarga yang terkena dampak dan pemerintah-pemerintah daerah.
Mengenai strategi IWRM, jender dan anti-korupsi
- Rencana pemukiman tidak memiliki strategi jender yang jelas vis-avis kebijakan Jender ADB. Dokumen itu gagal untuk melihat mekanisme yang mewajibkan setiap pimpinan proyek dan penasehat proyek untuk melihat komponen penting dari isu jender dan pembangunan. Jika proyek ini terus berlangsung tanpa penilaian yang dalam atas kebutuhan yang berbeda dan dampak dari proyek terhadap perempuan, kebijakan jender ADB dan IPSA (Penilaian awal sosial dan kemiskinan), ini berarti ketimbang mempromosikan keberlanjutan, proyek ini malah akan memiskinkan perempuan yang hidup di sepanjang kanal tersebut.
- Kerangka Anti-korupsi dan bagaimana ia akan diterapkan tidak jelas. Tawarannya tidak mencakup mekanisme yang jelas untuk mencegah dan memerangi praktik-praktik korupsi di tingkat lokal maupun nasional.
- Tidak ada bukti empiris yang memaparkan keberhasilan apapun dari proyek-proyek IWRM di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Dengan kondisi ini, tampaknya strategi yang diterapkan dalam proyek ini sungguh tidak mempertimbangkan persoalan biaya transaksi dari pengalokasian yang tidak inklusif kepada para pihak yang berbeda di hulu dan hilir (mengingat adanya pembagian kekuasaan dan kompetisi pengklaiman terhadap sumber air dan alokasinya) didalam manajemen proyek dan pembuatan keputusan. Di Indonesia, telah ada beberapa kontroversi yang terkait dengan pembuatan Dewan Daerah Aliran Sungai yang mandatnya lintas batas kabupaten dan propinsi, karena beberapa pemerintahan local menolak otoritasnya dalam manajemen sungai (contohnya untuk mengenakan dan mengumpulkan biaya dari pengguna air) didelegasikan ke Dewan Daerah Aliran Sungai karena akan mempengaruhi pendapatan daerah mereka. ICWRMIP tidak memiliki strategi yang jelas tentang bagaimana menyelesaikan persoalan atau konflik vertikal maupun horisontal terkait dengan manajemen sungai Citarum.
- Rehabilitasi Tarum Kanal Barat gagal memahami persoalan yang kompleks dari berkurangnya akses petani-petani terhadap air di Citarum untuk keperluan irigasi di lahan pertanian mereka hanya karena meningkatnya alokasi air kepada konsumsi air minum maupun untuk keperluan industri.
Kesimpulan
Rancangan Rencana Penggusuran dari fase pertama proyek ini memiliki banyak kesalahan. Rancangan tersebut tidak memiliki mekanisme yang tepat dan jelas yang pasti bagi pihak yang melakukan komplain melalui Kebijakan Pengaman- Penggusuran ADB (Involuntary Resettlement Policy ADB) di tahap formulasi maupun implementasi proyek. Ketidakadanya strategi yang eksplisit, dapat diverifikasi, dapat dimonitor, maupun strategi jender, anti korupsi, maupun IWRM menyebabkan potensi resiko yang serius terhadap percikan-percikan konflik horisontal dan vertikal di area proyek. Rancangan Rencana Penggusuran dan aktifitas persiapan perlindungan (safeguard) di project 1 memiliki indikasi kuat akan jaminan bahwa orang terkena dampak tidak akan dijamin keberlangsungan hidupnya. Resiko akan proses pemiskinan lebih jauh juga menjadi meningkat dengan dilaksanakannya proyek ini. Ditambah lagi, hal yang paling kritis dan penting bagi keberlanjutan penyediaan air dan alokasi air yang adalah ‘rehabilitasi’ hulu Citarum dan perencanaan yang terintegrasi serta pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta komunitas yang ada di hulu dan hilir, bukan rehabilitasi Tarum Kanal Barat.
Tuntutan Kami
Karena ICWRMIP tidak cukup mendapat dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan, dan mengingat resiko politik serta pemiskinan yang tinggi, Dewan Direktur ADB harus sungguh-sungguh mempertimbangkan untuk menarik investasinya di MFF-ICWRMIP kecuali dilakukan penilaian-ulang yang signifikan, bermakna, kuat dan meluas terhadap seluruh rencana program. Jika Dewan tetap melakukan persetujuannya tanpa melakukan penilaian-ulang, ini membuktikan bahwa Dewan menyetujui program yang jelas melanggar kebijakan perlindungan ADB dan kebijakan lainnya serta prosedur-prosedur operasional lainnya.
Kami menuntut agar Dewan Direktur ADB harus segera menunda persetujuan MFF-ICWRMIP dan Fase 1 proyek pada 4 Desember, 2008 sampai terjadinya perbaikan-perbaikan yang signifikan dari proyek yang tunduk pada kebijakan ADB sendiri, dan praktik-praktik terbaik berdasarkan standar internasional. Dokumen-dokumen penting yang dihasilkan proyek ini harus terbuka untuk publik, dan menjadi subyek untuk dikonsultasikan ke para pemangku kepentingan, dan kepada masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung terkena dampak.
Tugas utama sekarang bukanlah tentang penyuntikan dana tetapi meneguhkan agar terjadinya tata pemerintahan sumber-sumber daya sungai citarum yang layak. Kami meyakini bahwa rencana program ini akan berujung pada buruknya hutang (bad debt), yang membebankan rakyat Indonesia dengan pinjaman yang tidak menjamin akses berkesinambungan terhadap sungai Citarum. ICWRMIP adalah inisiatif yang didisain oleh para teknokrat yang dapat menghambat inisiatif pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola sumber daya publik mereka.
Jakarta, 2 Desember 2009
Penandatangan Petisi:
Signatories (Name/Organization – Country)
- Diana Gultom, debtWATCH Indonesia– Indonesia
- Arimbi Heroepoetri, Environmental Law Alliance Worldwide (ELAW Indonesia) – Indonesia
- Hamong Santono, Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KRuHA) – Indonesia
- Dadang Sudardja, Aliansi Rakyat untuk Citarum (ARUM) – Indonesia
- Novita Merdriana Tantri, Perkumpulan Boemi-Indonesia
- Jefry Rohman, Pusat Sumber Daya Komunitas (PSDK), Bandung-Indonesia
- Koalisi Ornop Jawa Barat, Indonesia
- Ogie, WALHI Jawa Barat, Indonesia
- Siti Fatimah, Bandung Institute of Governance Studies (BIGS)- Indonesia
- Huyogo Gabriel Yohanes Simbolon, Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia, West Java, Indonesia
- Amrullah, elKAIL, Bekasi-Indonesia
- Berry Nahdian Forqan, WALHI Eksekutif Nasional/ Friends of the Earth Indonesia, Indonesia
- Syamsul Ardiansyah, INDIES, Jakarta-Indonesia
- Andiko, Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum berbasis Masyarakat dan Ekologis (HUMA), Jakarta, Indonesia
- Farah Sofa, Ketua Badan Pengurus INFID, Indonesia
- Fabby Tumiwa, Institute for Essential Service Reform (IESR) – Indonesia
- Chris Wangkay, Gerakan Aliansi Rakyat untuk Penghapusan Utang (GARPU) – Indonesia
- Jimmy Pandjaitan, Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup (KALI), Sumatra Utara – Indonesia
- Adzkar Ahsinin, Yayasan Pemantau Hak Anak(YPHA) – Indonesia
- Chabibullah, Serikat Tani Merdeka (SETAM), Yogyakarta-Indonesia
- Imam Cahyono, Perkumpulan Prakarsa, Indonesia
- Abetnego Tarigan, Sawit Watch-Indonesia
- Beka Ulung Hapsara, Perguruan Rakyat Merdeka (PRM)-Indonesia
- Dede K, Kabut Riau-Indonesia
- Estu Fanani, LBH Apik Jakarta-Indonesia
- M. Teguh Surya, WALHI Eksekutif Nasional-Indonesia
- Wawan Suwandi, KOAGE-Indonesia
- Mohammad Djauhari, KpSHK, Bogor-Indonesia
- Shaban Setiawan, WALHI-Kalimantan Barat-Indonesia
- Ari Sunarijati, Bupera, FSPSI Reformasi-Indonesia
- Tubagus Haryo Karbyanto, FAKTA-Indonesia
- Ahmad Zazali, Scale Up-Indonesia
- Sulaiman Zuhdi Manik, Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), Aceh-Indonesia
- Muhamad Usman, Yayasan Sanak-Jambi-Indonesia
- Ika Kartika Dewi, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Jakarta-Indonesia
- Athoillah, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Surabaya-Indonesia
- Feri Irawan, Dewan Nasional WALHI-Indonesia
- Yohanna T. Wardhani, LBH Apik Jakarta, Jakarta-Indonesia
- Siti Maemunah, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)-Indonesia
- Sarah Lery Mboeik, PIAR-Indonesia
- Dewi Rana Rasyidi, Lingkar Belajar untuk Perempuan, Palu-Indonesia
- Masruchah, Sekretariat Nasional Koalisi Perempuan Indonesia (KPI)-Indonesia
- Kencana, KePPak Perempuan-Indonesia
- Dahniar, Perkumpulan Bantaya, Palu-Indonesia
- Ahmad Syarifudin, Environmental Task Force-Indonesia
- Irfan, Yayasan Kapeta-Indonesia
- Roman Ndau Lendong, Inspra, Flores, NTT-Indonesia
- Caroline Pintauli, Bina Insani, Sumatera Utara-Indonesia
- Ema, Institute of Community Justice, Makasar-Indonesia
- Supartono, KIKIS-Indonesia
- Mohamad Hamdin, Yayasan Tanah Merdeka, Palu-Indonesia
- Marthen Salu, Lembaga Advokasi Hukum dan HAM, Atambua-Indonesia
- Nur Hidayati, CSF-Indonesia
- Hanni Adiati, CSF- Indonesia
- Max Binur, Belantara Papua, Sorong-Indonesia
- Azas Tigor Nainggolan, FAKTA-Indonesia
- Mamiek, Lembayung Institute, Jakarta-Indonesia
- Tri Chandra Aprianto, Fakultas Sastra, Universitas Jember-Indonesia
- Egi Neobeni, Yayasan Kiper-HAM, Flores-Indonesia
- Nedhy Priscilla, YKMF, Flores, Indonesia
- Yayasan Kebudayaan Masyarakat Adat (Yakema) Maumere-Indonesia
- Chalid Muhammad, Institut Hijau Indonesia-Indonesia
- Alfina Mustafainah, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Sulawesi Selatan-Indonesia
- Midaria Novawanty, KIARA-Indonesia
- Dwi Astuti, Bina Desa, Indonesia
- Risma Umar, Solidaritas Perempuan-Indonesia
- Titi Suntoro, NADI-Indonesia
- Indri, Semarak Cerlang Nusa (SCN)-Indonesia
- Saifuddin Gani, SH, SBSS&Partners Lawfirm, Banda Aceh-Indonesia
- Koesnadi Wirasapoetra, Sarekat Hijau-Indonesia
- Khalisah Khalid, Sarekat Hijau Indonesia
- Rian, Setara, Jambi, Indonesia
- Nila Ardhianie, AMRTA Institute, Indonesia
- Bowo Usodo, Jaringan Radio Komunitas-Indonesia
- Adi Rusprianto, Serikat Buruh Indonesia
- John Pluto Sinulingga, Bina Desa Sadajiwa, Meulaboh, Aceh Barat-Indonesia
- Budiman Maliki, LPMS, Poso-Indonesia
- Gustav Dupe, Perhimpunan Pelayanan Penjara
- Yayasan Pendidikan dan Swadaya Indonesia
- Forum Komunikasi Kristiani, Jakarta, Indonesia
- AD Eridani, Yayasan Rahima, Indonesia
- Eri Andriani, Forum Refleksi Emansipasi Jember, Indonesia
- Didi Novrian, SAINS (Sajogyo Institute), Bogor, Jawa Barat, Indonesia
- Budi Laksana, Kelompok Nelayan Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
- Gunawan, Indonesian Human Rights Committee for Social Justice-Indonesia
- Ella Uran, Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur- Indonesia
- Ferdy M. Manu, Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), Nusa Tenggara Timur- Indonesia
- Dian Pratiwi P, Kediri Bersama Rakyat (KIBAR), Jawa Timur, Indonesia
- Baya, SETARA, Jambi- Indonesia
- Wahyu, Serikat Petani Indonesia (SPI), Indonesia
- Wildasari, Koalisi Anti Utang (KAU), Indonesia
- John Erryson, Forum Tanah Air, Indonesia
- Sutrisno, Serikat Buruh Indonesia- Indonesia
- Erpan Faryadi, Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Indonesia
- Widji Sri Rahayu, Solidaritas Perempuan Jabodetabek- Indonesia
- Ridwan Darmawan, Indonesian Human Rights Committee for Social Justice-Indonesia
- Idham Arsyad, Konsorsium Pembaruan Agraria, Indonesia
- Rahma, LBH Semarang, Indonesia
- Yeni Roslaini Izi, Women’s Crisis Centre, Palembang, South Sumatera, Indonesia
- Musri Nauli, Yayasan Keadilan Rakyat, Jambi, Indonesia
- Lusia Palulungan, LBH APIK Makassar, South Sulawesi- Indonesia
- Rena Herdiyani, Kalyanamitra, Jakarta-Indonesia
- Adnan Balfaz, Komisi Orang Miskin Indonesia untuk Keadilan (KOMIK)- Indonesia
- Azmar Exwar, Jurnal Celebes, Makassar-Indonesia
- Herdianto, Bohotokong Generasi Muda-X-Onderneming, Central Sulawesi, Indonesia
- Sugeng, Himpunan Petani Organik Banyumas (HIPORMAS), Central Java, Indonesia
- Rukiyah, SPN-SU (Serikat Perempuan Nelayan Sumatera Utara), North Sumatera- Indonesia
- Ali Azhar Akbar, ELAW Indonesia- Indonesia
- Firman, Jaringan Kerja Bumi, Makassar- Indonesia
- Gustaf George, Pro Era Media Suara Komunitas Agraris (PERETAS), Central Sulawesi, Indonesia
- Ismar Indarsyah, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Indonesia
- Dani Setiawan, Koalisi Anti Utang, Indonesia
- Tasnim Yusuf, YSIK-Indonesia
- Datuk Usman Gumanti, Aliansi Komunitas Adat, Jambi- Indonesia
- Hariansyah Usman, Jikalahari, Riau- Indonesia
- Zohra Andi Baso, Forum Pemerhati Masalah Perempuan, South Sulawesi- Indonesia
- Yayasan Lembaga Konsumen, Sulsel-Indonesia
- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)- Indonesia
- Abdul Gofur, GAPPRI, Indonesia
- Sudarno, Perserikat Rakyat, Jakarta-Indonesia
- Serikat Nelayan Merdeka (SNM), Sumatera Utara- Indonesia
- Serikat Buruh Kebun (SERBUK), Serdang Bedagai, Sumut- Indonesia
- Isal Wardhana, WALHI Kalimantan Timur- Indonesia
- Beauty Erawati, LBH APIK NTB- Indonesia
- INNA, Jaringan Indonesia Timur, Indonesia
- Ismar Indarsyah, LMND, Indonesia
- Ari, FISIP USU, Sumatera Utara, Indonesia
- Sri Murtopo, Front Perjuangan Pemuda Indonesia, Indonesia
- Iswan Kaputra, BITRA Indonesia- Indonesia
- Himpunan Mahasiswa Islam KOM FISIP Universitas Sumatera Utara- Indonesia
- Syafrudin Ali, Front Perjuangan Rakyat Miskin, Indonesia
- Agus Arifin, Solidaritas Buruh Sumatera Utara, Indonesia
- Shabri Abdul Rahman, Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Universitas Sumatera Utara, Indonesia
- Anto, Serikat Buruh Carrefour Medan (SBCM-SBSU), Sumatera Utara, Indonesia
- Abdul Sani, SBCM-SBSU, Indonesia
- Bambang, SBCM-SBSU, Indonesia
- Boy Dirgantara, SBCM-SBSU, Indonesia
- M. Fadli Siregar, Ketua SBCM-SBSU, Indonesia
- Ganda, Ketua SBCM-SBSU, Indonesia
- Winston Rondo, Perkumpulan Relawan CIS Timor, Indonesia
- Rahwanto, Himpunan Mahasiswa Islam UMSU, Sumatera Utara, Indonesia
- Maharani Caroline, LBH Menado, North Sulawesi, Indonesia
- Desmiwati, Manager Region Jawa Kalimantan WALHI Eksekutif Nasional, Indonesia
- Desiana, PP PMKRI, Indonesia
- Baginda, Serikat Buruh Medan Independen Sumatera Utara (SBMI-SUMUT), Indonesia
- Johny Setiawan Mundung, WALHI Riau, Indonesia
- JAPESDA (Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam), Indonesia
- HIMBUNGA (Kelompok Kerja untuk Perdamaian), Indonesia
- Ulfah Mutiah Hizma, Yayasan Rahima, Indonesia
- Ririn Sefsani, Commitment Democratic Governance and Social Justice, Solo, Indonesia
- Dwi Ayu Kartikasari, Komunitas Anti Globalisasi Ekonomi, Indonesia
- SARI, Solo, Indonesia
- Khadafi, Bina Desa, Meulaboh, Aceh, Indonesia
- Edy Maryono, Asoh Meulaboh, Aceh, Indonesia
- Oma Arianto, FK GEMAB, Indonesia
- Green Forum of Nanggroe Aceh, Aceh, Indonesia
- Yayasan Bungoeng Jeumpa, Aceh, Indonesia
- Ida Fitriawati, Solidaritas Buruh Migran Cianjur (SBMC), West Java, Indonesia
- Sri Arpiati, Solidaritas Buruh Migran Cianjur (SBMC), West Java, Indonesia
- Ayi Zakaria, Solidaritas Buruh Migran Cianjur (SBMC), West Java, Indonesia
- Yayan, Solidaritas Buruh Migran Cianjur (SBMC), West Java, Indonesia
- Patimah, Solidaritas Buruh Migran Cianjur (SBMC), West Java, Indonesia
- Meth Kusumahadi, MERTI Yogya, Jogjakarta, Indonesia
- Abdul Jalil, Grassroots Society Forum, Meulaboh, Aceh, Indonesia
- Surahmat, Lembaga Bantuan Hukum Serikat Petani Pasundan, West Java, Indonesia
- Puspa Dwi, SP Aceh
- Lily Noviani, Bina Desa
- Hikmah Diniah, SP Yogyakarta
- NH. Dayah, SP Jabotabek
- Adi Rusprianto, Serikat Buruh Indonesia
- Rusma Anno, Uplink Palu
- Agung Ayu Ratih, Jaringan Kerja Budaya
- Itan, Mitra LH Kalteng
- M Faiq Assiddiq, LBH Surabaya
- Illegal Logging Watch, Indonesia
- Aliansi Masyarakat Miskin, Indonesia
International
- Chad Dobson, Bank Information Center (BIC), USA
- NGO Forum on ADB, Manila
- Milo Tanchuling, Freedom from Debt Coalition, Philippines
- Prabin Man Singh, Collective Initiative for Research and Action (CIRA), Nepal
- Zakir Kibria, BanglaPraxis (Bangladesh)
- Janaka, Green Movement of Srilanka, Srilanka
- Charles Santiago, Monitoring Sustainability of Globalization-MSN, Malaysia
- Vimalbhai, Matu Peoples’ Organization, India
- Wilfred Dcosta, Indian Social Action Forum – INSAF, India
- Souparna Lahiri, National Forum of Forest People & Forest Workers, India
- Water & Energy Users’ Federation-Nepal (WAFED), Nepal
- Himalayan & Peninsular Hydro-Ecological Network – HYPHEN
- Nepal Policy Institute – NPI, Nepal
- Ekoloji Kolektifi Türkiye
- Gaye Yilmaz, Platform “No to commercialization of water”, Turkey
- Acacia Rose, Alpine Riverkeepers Australia, Australia
- Sarah Siddiqi, citizens’ alliance in reforms for equitable and efficient development, Pakistan
- 11.11.11, Belgium
- Longgena Ginting, FoE international, Netherland
- Jubilee South Asia Pasific, Philippines
Akademisi
- Benny D Setianto, Post Graduate Program on Environment and Urban Studies Soegijapranata Catholic University-Indonesia
- Tri Chandra Aprianto, Fakultas Sastra, Universitas Jember-Indonesia
- Wijanto Hadipuro, Post Graduate Program on Environment and Urban Studies Soegijapranata Catholic University- Indonesia
- Hotmauli Sidabalok, Post Graduate Program on Environment and Urban Studies Soegijapranata Chatolic University-Indonesia
Individu
- Yulia Siswaningsih, Jakarta, Indonesia
- Adhi Prasetyo, Jakarta, Indonesia
- Anik Wusari, Jakarta, Indonesia
- Tandiono Bawor Purbaya, Jakarta, Indonesia
- Siti Aminah, Jakarta, Indonesia
- Syafruddin K., Donggala
- Boedhi Widjarjo, Jakarta Indonesia
- I Wayan Suwardana
- Dete Aliyah, Jakarta, Indonesia
- Hedar Laudjeng, Palu, Indonesia
- BJD. Gayatri, Jakarta, Indonesia
- Bambang Budiono, Jawa Barat, Indonesia
- Ratna Yunita, Jakarta, Indonesia
- Latief Madafaku, Dompu – Indonesia
- Husnaeni Nugroho, Indonesia
- Jevelina Punuh, Indonesia
- Rini Yuni Astuti, Yogyakarta – Indonesia
- Ida Candradiana, Kediri – Indonesia
- Erina Mursanti, Bekasi Indonesia
- Bibit Waluyo, Lampung Indonesia
- Muhammad Reza, Jakarta Indonesia
- Tini Sastra, Jakarta Indonesia
- Yulita, Jakarta Indonesia
- Ade, Jakarta – Indonesia
- Ratna Sarry, Aceh – Indonesia
- Anto Telesang, Makasar – Indonesia
- Marsen Sinaga, Jakarta
- Suraiya Kamaruzaman, Aceh – Indonesia
- Sulhani Pratiwi, Kendari
- Marhaendra Gunawan, Yogyakarta Indonesia
- Ramses Harja, Indonesia
- Khoirun Nisa, Indonesia
- Jimny Panjaitan, Indonesia
- Mohd Yusrizal, Riau Indonesia
- Marianne Klute – Germany
- Apipudin Ssi, Indonesia
- Havez Azdam, Indonesia
- Putut gunawan, Indonesia
- Rully Anwar, Indonesia
- Julianto ST, Indonesia
- Cesma Pasaribu, Indonesia
- Dadan, Indonesia
- Suachman, Indonesia
- Irhaz, Indonesia
- Dwi Sawung, Indonesia
- Dedy Debar Barnadi, Indonesia
- Abah Enju, Indonesia
- Deni Jasmara, Indonesia
- Axa Zakaria, Indonesia
- Ratnaningsing, Indonesia
- Ghopur Abee, Indonesia
- Sapei Rusin, Indonesia
- Abdullah Bagus, Indonesia
- Tata Elchemiawan, Indonesia
- Umar Alam Nusantara, Indonesia
- Luki Lukman, Indonesia
- Adang, Indonesia
- Firmansyah TOK, Indonesia
- Colenovic Wan, Indonesia
- Budiana Irmawan, Indonesia
- Benny Keef, Indonesia
- Taufan Suranto, Indonesia
- Mokhamad Ikhsan, Indonesia
- Andriyani, Indonesia
- James Matthew Miraflor, Indonesia
- Acit Abdul Basith El-Faraby, Indonesia
- Lidy Nacpil, Philppines
- Dhona El Furqon, Indonesia
- Achmad Yunus, Indonesia
- Damai Yahna, Indonesia
- Rika Varika, Indonesia
- Erick Tanjung, Indonesia
- Harbanu Hermawan Mariyono, Indonesia
- Mimi Hitam, Indonesia
- Luthfan Pramoda, Indonesia
- Abrianto Amin, Indonesia
- Lis Indriastie, Indonesia
- Mustaqim Malik, Indonesia
- Bibit Waluyo, Indonesia
- Ika Wira, Indonesia
- Taufiqul Mujib, Indonesia
- Ellyasa Kh Darwis, Indonesia
- Ruben Aruan, Indonesia
- Eka Kurnianingsih, Indonesia
- M Syaiful Aris, Indonesia
- Rully Fauzan, Indonesia
- Chevriyandi, Indonesia
- Aditya Rahman, Indonesia
- Budi Sihabudin, Indonesia
- Sofwan Hadi, Indonesia
- Amran Hidayat, Indonesia
- Amalul Madin, Indonesia
- Aris Sustiyono, Indonesia
- Comet Rahmaidi Azani, Indonesia
- Anndhonx Sastrowardoyo, Indonesia
- Atok, Indonesia
- Anna Santoen, Indonesia
- Amira Leila, Indonesia
- Erfani Sartika Wulandari, Indonesia
- Kamal Farza, Indonesia
- Saifuddin Gani, Indonesia
- Antony Grivod, Indonesia
- Tina Napitupulu, Indonesia
- Dadang Trisasongko, Indonesia
- Yuyun Ismawati, Indonesia
- Tedjabayu Sudjojono, Indonesia
- Mamiko Tami, Indonesia
- Nanang Hari, Indonesia
- Julie Joel, Indonesia
- Nining Erlina Fitri, Indonesia
- Ahmed Swapan Mahmud, Bangladesh
- Zainuri Hasyim, Indonesia
- Oktavianus Rully Abriyanto, Indonesia
- Retno Proborini, Indonesia
- Irvan AF Duriatnata, Indonesia
- Sumengkar Wahyuningrum, Indonesia
- Laarni Aranas, Indonesia
- Monita Fufongai, Philippines
- Talong Pham Tran, Vietnam
- Idham Arsyad, Indonesia
- Haley Giri, Indonesia
- Zenzi Aekido, Indonesia
- Muhammad Djufryhard, Indonesia
- Armin Salassa, Indonesia
- Ramon Sales?
- Kusfiardi, Indonesia
- Hendrik Siregar, Indonesia
- Chris Lang, Germany.
- Su Tile ?
- Lala P.Cantillo, Philippines
- Eny Setyaningsih, Indonesia
- Senopati Djawir, Indonesia
- Ridho Triawan, Indonesia
- Ade Herlina Haris, Indonesia
- Nawawi Bahrudin, Indonesia
- Samia Dinkelaker, Indonesia
- Robin Webster,
- Adriana Sri Adhiati, Indonesia
- Feybe Lamuru, Indonesia
- Marianne Klute, Germany
- Vonny Novita, Indonesia
- Devi, Indonesia
- Tjong Paniti, Indonesia
- Ridha Saleh, Indonesia
- Syamsul, Indonesia
- Masita Riany, Indonesia
- Riko kurniawan, Indonesia
- Mohd Yusrizal, Indonesia
- Edisius Riyadi, Indonesia
- GBun Alissaid, Indonesia
- Jelson Gracia, Philippines
- Romil Hernandez, Philippines
- Caroline Pintauli, Indonesia
- Ivan V Ageung, Indonesia
- Rahadi Palur, Indonesia
- Rahmat Hidayat, Indonesia
- Silvester Sunawar, Indonesia
- Aji An, Indonesia
- Melly Setyawati, Indonesia
- Rafendi Djamin, Indonesia
- Dewi Astuti, Indonesia
- Dian Indraswari, Indonesia
- Mimin Dwi Hartono, Indonesia
- Agung Riantoko, Indonesia
- Gerry Arances, Philippines
- Sri Endras Iswarini, Indonesia
- Naila Zain, Indonesia
- Kim Balmmano,?
- Eko Bambang Subiantoro, Indonesia
- Gito Sigit, Indonesia
- Bingkai Merah, Indonesia
- Heru Suprapto, Indonesia
- Nana Suhartana, Indonesia
- Lisa Chan, Indonesia
- Pieter Jansen, Netherland
- Bubut D Palattao, ?
- Sri Atmajaya P. Rosyidi, Indonesia
- Del Quintos, ?
- Ardi Harahap, Indonesia
- Wahyu Susilo, Indonesia
- Hengky Irawan, Indonesia
- Ade, Indonesia
- Nabiha Shahab, Indonesia
- Jefri Rohman, Indonesia
- Natalia Subiyanti, Indonesia
- Emmanuel Amistad, Philippines
- Mimmy Kowel, Indonesia
- Enrico Aditjondro, Indonesia
- Oyette Adesas Zacate, Philippines
- Yon Thayrun,
- Debby Prabawati, Indonesia
- Kris Vanslambrouck, Belgia
- Samuel Clark, Washington DC
- Renato Redentor Constantino, Philippines
- Bobby Diciembre,?
- Dorothy Guerrero, Thailand
- Aini Dayz, Indonesia
- Najam Udin, Indonesia
- Renata Arinintyas, Indonesia
- Elizabeth Lacson Paquio, Philippines
- Kardi Marthani, Indonesia
- Abriyanti Widaningtyas, Indonesia
- Mukmin Zakle, Indonesia
- Mia Djalil, Indonesia
- Tjahjadi Djoko Soekmono, Indonesia
- Iman Tjahyono, Indonesia
- Iman Cahyono, Indonesia
- Jumi Rahayu, Indonesia
- Chandra Prijo Susilo, Indonesia
- Gusti Ngurah Agung Mahajaya, Indonesia
- Muhammad Riza, Indonesia
- Andi K Yuwono
[1] Resettlement Planning Document, 37049-01-03 INO, 11 Agustus 2008, halaman 15, paragraf 33.